Aku tak tahu bagaimana harus
memulainya. Apakah itu dengan dentuman yang dahsyat atau loncatan keras ke
bawah jurang tiada batas? Ya.. aku tak tahu.
Mungkin aku terlalu lama
menjauh dari kerumunan mayat yang berjalan. Mungkin aku terlalu lama melihat kehidupan
mereka yang penuh dengan kebohongan. Atau mungkin aku terlalu lama hidup dalam
kenihilan. ya... aku terlalu lama hidup di dalam kenihilan ini.
Bersembunyi dari teriakan
maupun gelagak tawa mereka. Manusia-manusia yang berjalan angkuh dibawah sinar
matahari.
Aku berlari ketakutan ke dalam
kenihilan ini. Takut ketika mereka berkata-kata dengan keras tentang apa yang
mereka tempuh. Takut seperti ketika seekor tarantula menari diantara tulang
sum-sumku.
Aku pun merasa jijik, jijik
ketika mereka bernyanyi tentang sebuah kebohongan, yang menurut mereka itu
membanggakan. Mereka menutup tulang pipi mereka karena takut tertusuk oleh
tulang pipi mereka sendiri yang begitu tajam.
Lalu aku menangis, menangis
ketika melihat mereka tertidur lelap diatas kasur kemunafikan dan tak ada yang
mencoba membangunkan mereka. Bahkan diriku pun tak mau membangunkan mereka,
ah... biarkan mereka tertidur dengan pulas. Ah... biarkan mereka bermimpi akan
tetes embun angan-angan mereka.
Dan ketika mereka terbangun,
aku pun tertawa terbahak-bahak sambil berkata "hey lihat! Kalian sudah
terbangun! Apakah kalian sudah siap mati!? Lihatlah embun yang kalian kumpulkan
telah menjadi anggur yang mematikan! Sekarang minumlah anggur-anggur itu dan
terlelaplah selamanya! Karna itu membuat kalian terlihat lebih baik!"
Ketika mereka terlelap kembali
aku pun kembali kedalam kenihilan ini. Menjauh dari sebuah kehidupan yang
benar-benar memabukan.
Bukan karna aku takut akan
hidup. Bukan pula aku benci akan hidup. Ah... sebuah kehidupan, aku sangat
memuji apa itu hidup. Aku begitu mengagungkannya lalu bernyanyi untuknya.
Kehidupan bagiku bukan sebuah
baik atau buruk. –bahkan manusia pun tak berhak memutuskan apa itu baik dan
buruk. Bukan sebuah teori atau ide –sebab dengan adanya ini kehidupan begitu
terlihat kecil dan terjangkau.
Karena kehidupan hanya
diperuntukan bagi mereka yang mempunyai keberanian lebih, keberanian untuk
menguasai dan menjajah! Menguasai dan menjajah dirinya sendiri! Menguasai dan
menjajah segala kehendak dirinya!
Hanya ada dua tujuan dalam
hidup, kalah dalam lumpur atau menang dibawah sinar matahari! Ah... aku
menyanyikan kehidupan dan aku menyukainya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar