Di dalam gua yang gelap si
pemuda berbaring dalam kesendiriannya, bahkan bara api-pun enggan menerangi
kesedihannya yang begitu dalam. “Hanya kehati-hatian sikap yang telah kujalani,
terasa teratih-atih sikap yang telah ku jalani, harga diri yang ku tancapkan
lepas karna sikap yang telah ku jalani, kerelaan terberatpun menjadi sikap yang
telah ku jalani dan kesendirian ikut berbaring di sebelahku terseret sikap yang
telah ku jalani. Hanya sebuah kehati-hatian... ya... sebuah kehati-hatian yang
melakukannya.” Gumam si pemuda yang telah di banjiri tangis dan kesedihannya.