Tanggal rilis: 26 Oktober 2012 (USA)
Penulis: David Mitchell (novel)
IMDB: Cloud Atlas 2012
Sinopsis: This film follows the stories of six people's "souls" across time, and the stories are interweaved as they advance, showing how they all interact. It is about how the peoples' lives are connected with and influence each other.
Review:
Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya David
Mitchell ini memiliki arti yang sangat dalam, arti tentang kebebasan, arti
tentang cinta, arti tentang sebuah kesalahan yang trus dilakukan manusia, arti
tentang kejahatan, arti tentang kebaikan dan banyak lagi.
Film ini terdiri dari 6 cerita yang saling berhubungan dan
berjalan melintasi 6 era yang berbeda. Dari mulai zaman sebelum perbudakan
dihapuskan sampai dimana bumi setelah kiamat. Diperankan oleh deretan artis
yang sama dalam satu film, dibumbui dengan kualitas tata produksi yang begitu
memukau, dipercantik dengan tata makeup yang menakjubkan dan yang lebih
mengagumkan lagi diisi oleh kualitas audio yang megah. Film ini tetap bisa
menghadirkan sentuhan emosional yang kuat dari setiap sisi ceritanya.
Tingkat kesulitan saat menonton film ini hanya di saat kita
harus menggambungkan beberapa bagian menjadi satu cerita. Dimana cerita A
langsung berpindah ke cerita B dan seterusnya sampai ke 6 cerita selesai.
Sebenarnya makna dari setiap cerita sama saja, hanya dibedakan oleh plot,
zaman, dan karakter yang diperankannya. Malahan di beberapa cerita masih
diperankan oleh artist dari satu film yang sama.
Scene favorite saya di saat si Sixsmith (James D’arcy)
sedang membayangkan memecahkan ratusan keramik bersama kekasihnya Robert (Ben
Whishaw). Di situ Robert mengucapkan “Aku
paham sekarang, ikatan antara suara dan keributan adalah perjanjian. Semua
ikatan adalah perjanjian, menunggu untuk ditebus. Ia bisa di tebus Jika hanya satu ikatan bisa memahami yang
lainnya. Saat seperti ini, aku bisa merasakan detak jantungmu sejelas aku
merasakan detakku. Dan aku tahu, perpisahan hanya sebuah ilusi. Hidupku
melampaui keterbatasanku.” Walaupun hubungan
mereka sedikit absurd tapi di situ di
jelaskan apa sebenarnya arti cinta. Dan di saat Adam (Jim Sturgess) berbincang
dengan mertuanya, Haskell Moore (Hugo Weaving). Kata Moore “Tak peduli apa yang kau lakukan, takkan lebih dari sekedar Butiran air
di tengah samudera tak terbatas.” Adam membalas “Apalah arti Samudera jika bukan dari jutaan butiran air?”
Menurut saya film ini bagus ditonton untuk mencari inspirasi baru. Plot gk terlalu ribet tpi mempunyai arti yg bener2 dalem bro hahahah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar